1. Analisa prinsip kerja dari rangkaian fixed bias berdasarkan nilai parameter yang didapatkan ketika percobaan!
Jawaban :
Prinsip kerja rangkaian fixed bias adalah untuk memberikan tegangan basis yang konstan pada transistor, sehingga transistor dapat mengatur arus kolektor dengan benar. Nilai-nilai komponen dalam rangkaian ini sangat penting untuk memastikan kinerja yang diinginkan dan stabilitas operasi transistor.
Dari tegangan Input Vcc sebesar 12 V nantinya akan mengalir arus ke dua arah yakni menuju RC (pada pengukuran sebesar 0,983k ohm) dan RB (pada pengukuran sebesar 9,90k ohm) dan akan menghasilkan Ib dan Ic dengan hasil pengukuran Ib = 1,01mA dan Ic = 9,25mA. Arus yang melewati kedua resistor tersebut nantinya akan mengalir masuk menuju transistor. Arus Ib akan masuk melewati kaki basis sedangkan arus Ic akan mengalir melalui kaki kolektor. Kedua arus tersebut akan keluar melalui kaki emitter dan kemudian menuju ground.
Arus yang mengalir melalui kaki basis ke kaki emitter akan
menghasilkan tegangan VBE yang setelah diukur dengan Voltmeter, didapatkan nilai sebesar 1,986V. Arus
yang mengalir dari kaki kolektor ke kaki emitter akan menghasilkan
tegangan VCE yang setelah diukur dengan Voltmeter diperoleh nilai sebesar 2,978V.
Arus yang melalui RB lalu masuk ke kaki basis akan menghasilkan tegangan VRB (pada pengukuran sebesar 10,16V) dan arus yang mengalir ke RC lalu ke kaki kolektor akan menghasilkan tegangan VRC (pada pengukuran sebesar 9,08V).
2. Tentukan titik kerja (Q Point) dari percobaan fixed bias(dalam bentuk grafik)
Jawaban :
3. Nilai apakah yang mempengaruhi perubahan titik kerja (Q point)
Jawaban :
Dalam konteks fixed bias, perubahan titik kerja biasanya dapat disebabkan oleh faktor-faktor berikut:
- Nilai Resistor Basis (RB): Perubahan nilai resistor basis (RB) akan memengaruhi arus basis (Ib), yang pada gilirannya akan mempengaruhi arus kolektor (Ic) dan tegangan kolektor-emittor (Vce). Semakin besar RB, semakin kecil Ib, dan sebaliknya. Perubahan RB dapat memindahkan Q Point pada karakteristik transistor.
- Nilai Resistor Kolektor (RC): Nilai resistor kolektor (RC) juga dapat memengaruhi arus kolektor (Ic) dan tegangan kolektor-emitor (Vce). Semakin besar RC, semakin kecil Ic, dan Vce cenderung meningkat. Perubahan RC dapat memengaruhi Q Point.
- Nilai Tegangan Sumber (Vcc): Perubahan nilai tegangan sumber (Vcc) akan memengaruhi batas atas tegangan kolektor-emittor (Vce) saat transistor beroperasi. Semakin besar Vcc, semakin besar Vce potensial yang tersedia. Ini dapat memengaruhi posisi Q Point.
- Nilai-nilai Parameter Transistor: Karakteristik transistor, seperti hfe (gain arus), Vbe (tegangan basis-emas), dan Vce (tegangan kolektor-emitor), dapat berbeda antara transistor yang berbeda. Penggunaan transistor dengan parameter yang berbeda akan memengaruhi Q Point.
- Perubahan Temperatur: Suhu lingkungan dapat memengaruhi karakteristik transistor. Pada umumnya, peningkatan suhu akan mengurangi hfe dan Vbe, yang akan memindahkan Q Point.
- Toleransi Komponen: Nilai resistor yang sebenarnya mungkin memiliki toleransi tertentu. Ketidaksempurnaan dalam nilai-nilai ini juga dapat memengaruhi Q Point.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar